“Untuk apa belajar membaca peta, kalau ada google map di handphone?“, mungkin sentimen ini yang terlintas di benak Sobat MULA sekalian. Benar sekali, google map memang sangat membantu kita dalam sistem navigasi lokal, seperti mencari jalur tercepat atau mencari lokasi. Namun, apa yang sobat akan lakukan apabila listrik dan teknologi tidak bisa membantu kita seperti ketika di dalam hutan, atau ketika keadaan darurat seperti bencana alam? Baik Sobat bertualang jauh di hutan belantara, atau sekadar menghindari kemungkinan kesalahan GPS, mengetahui cara membaca peta kertas tradisional sangat berguna. Kartografi tidak memerlukan kabel, wifi, atau elektronik apa pun, selain itu, ada beberapa keuntungan unik untuk bernavigasi dengan peta lho.
- Perspektif Yang Lebih Luas – Google maps baru berusia sekitar 15 tahun. Sebelum itu, membuka peta berarti memperluas jangkauan kita, dan belajar tentang tempat-tempat yang jauh. Selain itu, membuka peta berarti kebebasan dari visi terowongan panah navigasi GPS. Alih-alih menatap jalur tunggal, pembaca peta dapat lebih memahami konteks, dan melihat keseluruhan ruang geografis. Fitur alami terdekat, perjalanan samping yang menarik, dan banyak lagi: semua ini terlewatkan ketika berfokus murni pada jalur “efisien” yang diarahkan oleh GPS.
- Keamanan – Hal yang tak terduga selalu mungkin ketika menjelajah dari jalur yang dilalui dengan baik, bahkan bagi mereka yang dilengkapi dengan navigasi satelit. Menempatkan keselamatan kita di tangan gadget bisa terbukti berbahaya dalam situasi tertentu; misalnya, jalur yang kita ikuti menghilang di bawah hujan salju lebat, atau hujan deras tiba-tiba membasahi perangkat kita. Peta dapat bertahan dari air, dan mereka memberi tahu kita di mana kita berada tanpa memaksa kita menuruni lintasan tertentu. Ini memungkinkan fleksibilitas saat menghadapi keadaan yang tidak terduga.
- Informasi Lebih Lanjut – Peta tidak hanya menyediakan lokasi kita, mereka mengorientasikan kita terkait dengan lingkungan. Dari tingkat ketinggian hingga lokasi setiap jejak terdekat (dan juga di mana-mana jejak itu mengarah) peta menawarkan gambaran lengkap dari tanah, dan semua fitur-fiturnya. Membaca peta mungkin memerlukan kesadaran spasial lebih dari sekadar mematuhi panah navigasi, tetapi untuk pejalan kaki, petualang, dan siapa pun yang sedikit ingin tahu tentang apa yang ada di luar pandangan, hasilnya lebih dari layak.
Selain manfaat praktis, membaca peta juga memiliki manfaat bagi cara berfikir dan pengetahuan lho.
- Melatih kita berfikir sistematis – Dalam membaca peta kita harus tahu apa yang kita cari, dimana kita mulai dan dimana kita ingin berakhir dengan melihat tanda peting di tengah perjalanan dan membuang informasi yang tidak penting. Sounds familiar? Tidak heran, orang-orang yang bisa dengan apik membaca lajur peta, biasanya memiliki kemampuan lebih dalam memahami diagram alur. Selain itu orang yang memiliki keterampilan membaca peta, biasanya lebih mudah untuk memahami instruksi visual.
- Berinteraksi dengan sekitar – Peta tidak bisa digunakan tanpa melihat kondisi dunia nyata. Kita harus mencari landmark atau penanda sepanjang perjalanan. Dengan demikian, kita akan lebih mudah menghafalkan jalur yang dilalui. Berbeda dengan peta digital dan GPS, dimana yang kita perhatikan hanya dimana titik kita berada.
- Baik untuk melatih kemampuan berfikir anak – Belajar membaca peta dapat memberikan tantangan dan stimulan bagi otak anak, tanpa terlalu membebaninya. Bisa dimulai dengan belajar mengenali simbol di dalam peta, hingga belajar navigasi dasar seperti membedakan kiri dan kanan atau bagaimana memprediksi arah mata angin. Semua ini bisa dipelajari dengan membaca peta.
Ternyata banyak sekali manfaat peta dalam kehidupan kita Sobat MULA. Jangan menunggu sampai benar-benar membutuhkannya untuk belajar ya.
terima kasih informasinya sangat membantu